sulsel.tribratanews.com – Bhabinkamtibmas Polsek Wara Polres Palopo Aiptu H. Ruslan bersama Camat Wara Sainal Sahid dan lurah Dangerakko Adhy Dewantara hadiri pelepasan jenazah Almarhumah Hasnawati yang meninggal dunia karena Saki, Rabu (15/09/2021).
Pada kesempatan tersebut, Aiptu H. Ruslan meluangkan waktunya untuk memberikan tauziah singkat sekaligus, ikut salat jenazah di Masjid, kemudian melakukan pengawalan rombongan pengantar jenazah ke pemakaman di penguburan Salobulo.
“Mari kita luangkan waktu untuk mendoakan almarhumah Hasnawati agar segala amal ibadah semasa hidupnya di terima oleh Allah SWT, dan kepada keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran dan ketabahan, Insya Allah Husnul Khatimah,” tutur Aiptu H. Ruslan.
Mengingat Kota Palopo masih dalam situasi pandemi Covid-19, Aiptu H. Ruslan juga mengimbau kepada warga yang melayat agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19.
“Kota yang sama-sama kita cintai ini masih dalam situasi pandemi, maka diimbau kepada saudara-saudara(i) ku agar kiranya tetap menerapkan prokes, agar Covid-19 ini segera berlalu dan kita semua kembali dalam kehidupan normal lagi, ” harap Aiptu H. Ruslan.
Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Wara terhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap warganya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).